Bejana Kosong

Halo sobat. Ketika Tertulus, pengacaranya orang-orang Yahudi mendakwa rasul Paulus di hadapan Feliks , ia bilang, bahwa Paulus adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani . Dalam Perjanjian Baru, hanya Tertulus saja yang menyebut para pengikut Yesus sebagai orang Nasrani. Pada waktu itu, dalam agama Yahudi (Yudaisme) terdapat beberapa golongan / aliran, yang terkenal dan dapat kita ketahui adalah Farisi dan Saduki. Dan orang menyebut golongan dalam Yudaisme ini sebagai sekte . Karena para pengikut Yesus dianggap sebagai sebuah aliran dalam agama Yahudi, maka Tertulus menyebutnya sebagai sekte orang Nasrani . Dan kata Nasrani ini masih tetap di pakai untuk orang-orang Kristen sampai saat ini. Jika demikian, apakah kita adalah orang Nasrani? Sebenarnya orang Nasrani dengan kita ada persamaan dan perbedaanya juga sih, sob. Persamaannya adalah baik orang Nasrani maupun orang Kristen merupakan pengikut Yesus Kristus, sedangkan perbedaannya adalah orang Kristen tidak melakukan

Halo sobat. Ketika rasul Paulus di Hadapan Mahkamah Agama Yahudi dalam persidangan yang diadakan oleh Klaudius Lisias, ia menyatakan, bahwa ia tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah . Namun, pembelaan dirinya itu rupanya menyinggung perasaan Ananias, Imam Besar ketika itu. Dan atas perintah sang imam, maka Paulus ditampar mulutnya oleh orang yang berdiri didekatnya. Paulus yang mendapat perlakuan tidak wajar itu, membalas dengan kata-kata: Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih. Dalam beberapa terjemahan yang lain, kalimat tembok yang dikapur putih-putih ini juga diterjemahkan sebagai dinding yang bersapu kapur , tembok yang dicat putih , orang munafik yang pura-pura suci . Bruce Commentary menyatakan, bahwa tembok yang dikapur putih-putih adalah gambaran dari tembok yang sudah mau roboh, namun berusaha ditutupi dengan cat putih secara berlebihan. Jadi, yang dimaksud dengan tembok yang dikapur putih-putih adalah, walaupun

Halo sobat. Dalam Kisah Pertemuan Paulus dengan Yakobus di Yerusalem , kita membaca, bahwa Yakobus menyarankan Paulus untuk mentahirkan dirinya ke Bait ALLAH setelah dia sekian lamanya merantau keluar dari Yerusalem dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang PengInjil. Pentahiran diri dalam Bait ALLAH ini untuk membuktikan, bahwa rasul Paulus tetap memelihara HUKUM TAURAT. Dan rasul Paulus bersedia melakukan apa yang Yakobus anjurkan. Dan pentahiran diri rasul Paulus ini berakhir dengan keributan oleh orang-orang Yahudi yang menghendaki kematiannya. Mungkin kita bertanya-tanya? Mengapa seorang rasul yang sudah pergi kemana-mana memberitakan Injil, masih mentahirkan dirinya dalam Bait ALLAH? Apakah rasul Paulus tidak konsisten dalam ajarannya? Bahwa orang Kristen yang hidup dalam Kasih Karunia Tuhan, tidak tunduk kepada Hukum Taurat? Jawabannya adalah rasul Paulus bukan mentahirkan diri sebagai seorang Kristen, namun ia mentahirkan dirinya sebagai seorang Yahudi. Karena orang

Halo sobat. Ada 1 kata dalam salam rasul Paulus di surat 1 Korintus yang menarik perhatian kita, yakni Maranata . Kata Maranata yang merupakan terjemahan dari sebuah ungkapan dalam bahasa Aram ini, ditulis setelah sebuah peringatan yang bagaikan sambaran petir. Dan arti dari kata Maranata (Maranatha dalam bahasa Inggris) adalah Datanglah ya Tuhan , yakni pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Sumber gambar .

Halo sobat. Dalam Kisah Rasul Paulus di Efesus , ada huru-hara yang ditimbulkan Demetrius, seorang tukang perak yang mendapatkan keuntungan dari membuat kuil-kuilan dewi Artemis. Demetrius merasa terancam oleh Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus, karena itu, ia mengajak teman-temannya pergi ke gedung kesenian dengan membawa 2 orang teman seperjalanan Paulus. Di gedung kesenian ini, mereka ribut, berteriak-teriak, ada yang bilang ini, ada yang bilang itu, kacau-balau, bahkan kebanyakan dari mereka itu tidak tahu untuk apa mereka berkumpul. Akhirnya, ada panitera kota yang menenangkan mereka. Yang menarik adalah panitera kota itu bilang: Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit? Nah, sobat. Tentunya kita tidak percaya bukan? Bahwa ada patung dewi yang turun dari langit? Yang dimaksud dengan patung yang turun dari langit , mungkin adalah sebuah meteorit yang p

Halo sobat. Kisah Para Rasul 19 ayat 13 sampai 16, mengisahkan anak-anak Skewa yang mencoba menggunakan Nama Tuhan Yesus untuk mengusir roh jahat yang merasuki orang di Efesus. Anak-anak Skewa melakukan itu, karena melihat betapa rasul Paulus yang memberitakan Kabar Baik mengenai Tuhan Yesus mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan kain yang pernah dipakai oleh rasul Paulus, digunakan oleh orang untuk menyembuhkan sesamanya yang sakit. Tapi, anak-anak Skewa itu tidak berhasil, sob. Mereka dikalahkan sampai luka-luka oleh orang yang dirasuk roh jahat itu. Mengapa? Karena Nama Tuhan Yesus bukan untuk dipergunakan oleh sembarangan orang. Bahkan roh-roh jahat juga mengetahui, bahwa anak-anak Skewa yang adalah tukang jampi itu, tidak memiliki hak untuk memakai Nama Tuhan Yesus. Sumber gambar dari ilustrasi Kisah Para Rasul 19 .